Penyakit-Penyakit Yang Mengintai Pria
Tak dapat dipungkiri, saat ini nilai dari sebuah kesehatan menempati titik yang tertinggi, karena disatu sisi, setiap manusia harus memenuhi berbagai kewajibannya untuk diri sendiri, keluarga, atau masyarakat. Hal ini tidak akan mungkin dapat tercapai secara maksimal jika tidak didukung oleh faktor kesehatan yang baik.
Memang tak gampang untuk menjaga kesehatan sekaligus tetap mengupayakan berbagai kewajiban yang ditanggung dalam hidup ini. Kadang kala hal ini makin dipersulit lagi dengan perubahan gaya hidup saat ini, yang dapat membawa pria-pria masuk dalam lingkaran setan pola hidup dan pola bergaul yang salah dan jauh dari unsur kesehatan.
Kebanyakan memang gaya hidup dan pola hidup inilah yang menjadi persoalan utama bagi pria untuk mencapai kesehatan yang baik bagi dirinya sendiri. Namun, terlepas dari itu, penting kiranya juga disimak penyakit-penyakit yang sudah menjadi 'trade mark' bagi kalangan pria. Berikut akan kami rangkumkan sedikit beserta dengan penjelasannya.
Ejakualasi Dini
Menurut survey yang pernah dilakukan oleh Majalah ME, yang hasilnya pernah juga dimuat di situs Cyberman ini, dikatakan bahwa 47,57 % Pria berpendapat ejakulasi dini membuat mereka terhina. Sebuah kenyataan yang benar-benar tidak dapat diterima, jika seorang pria mengalami hal demikian.
Sadar atau tidak sadar, penyakit ini benar-benar menjadi momok yang cukup menakutkan dikalangan pria. Apa yang dimaksud ejakulasi dini? Ejakulasi dini adalah kejadian yang tidak diharapkan dimana pria mengalami orgasme sebelum wanita.
Sebab ejakulasi dini: bisa karena faktor fisiologis, lama tidak berhubungan, penis yang sangat sensitif, kelelahan fisik dan mental, konflik dengan pasangannya (lebih dari 25%) dan sebab organik (bekas operasi di daerah perut, infeksi dan kelainan saluran kencing dan kelamin (Prostatitis dan hipertropi prostat, kelainan jantung, saraf dan kelainan metabolisme = DM).
Ejakulasi dini dan disfungsi ereksi bisa dikatagorikan dalam bentuk primer dan sekunder.
Tidak ada batasan waktu yang tepat. Untuk beberapa pasangan, orgasme pria akan dianggap prematur jika terjadi kurang dari 20 menit setelah mulai hubungan seksual. Sebaliknya, jika pria mengalami ejakulasi dalam satu menit, tidak jadi masalah jika wanita juga memiliki waktu untuk mencapai klimaksnya saat itu.
Beberapa pakar seksologi memberikan batasan dalam waktu (menit), tonjokan penetrasi dan ada yang membatasi dengan kepuasan bersama.
Batasan "dini" sangat bervariasi. Masters dan Johnson memberikan batasan apabila seorang suami tidak dapat mempertahankan ereksinya untuk dapat memberikan 50% orgasme dalam kontak seksual. Fisher melaporkan kurang dari 27% wanita mencapai orgasme bila kontak seksual kurang dari 1 menit, tetapi bertambah menjadi 66% apabila berlangsung lebih dari 12 menit. Rata-rata sekitar 8 menit untuk seorang wanita dapat mencapai orgasme. Kinsey menyebutkan 4 - 7 menit, untuk pasangan di Amerika lebih 10 menit. Di Jerman Timur lebih dari 5 menit dan ada yang menyebutkan antara 1 - 10 menit.
Selain hitungan menit, ada juga pakar yang menghitung dengan banyaknya tonjokan penis (8 - 15 kali). Sedangkan menurut DSM-IV (Diagnostik dan Statistik Manual dari Organisasi Psikhiatri Amerika) menyebutkan:
- Terjadinya ejakulasi dan orgasme yang berulang/menetap dengan rangsang seksual yang minimal, sesaat setelah penetrasi dan yang bersangkutan sebetulnya belum menghendaki terjadinya ejakulasi.
- Adanya tanda-tanda stres dan gangguan interpersonal.
- Tidak berhubungan dengan pemutusan penggunaan narkoba.
Sedangkan Prof Wimpie Pangkahila lebih menyukai kalau ditinjau dari kepuasan bersama dimana si suami dapat mengontrol saat ejakulasi yang diinginkan.
Jadi istilah "dini" ini susah untuk diterapkan dengan tegas. Yang penting adalah bahwa ejakulasi dini tidak terjadi sebelum penetrasi (ejakulasi ante portas).
Apa yang dapat dilakukan untuk memperpanjang dorongan seks? Cara yang paling banyak dilakukan adalah membayangkan sesuatu yang berbeda secara total selama sedang berhubungan seksual. Misalnya, pikirkan tentang sepak bola atau wanita tua sebelah rumah Anda. Teknik ini mungkin akan menunda orgasme pria, tetapi ini sangat mempengaruhi intensitasnya.
Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Pertama, dengan sex therapy. Kedua, menggunakan obat untuk mengontrol ejakulasi. Ketiga, dengan operasi syaraf. Cara pertama dan kedua banyak dilakukan dan memberikan hasil yang cukup baik. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.
Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.
Langkah pertama, istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
Langkah kedua, pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.
Langkah ketiga, istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
Langkah keempat, dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
Langkah kelima dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.
Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual. Ketiga, perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.
Cara pengobatan ejakulasi dini yang lain ialah dengan menggunakan obat yang berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi. Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Cara pengobatan lainnya ialah cara operasi terhadap syaraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi.
Tindakan untuk memperbaiki ejakulasi dini:
- Hilangkan konflik dengan pasangan. Pasangan dapat memberikan efek positif (kepuasan bersama) atau dapat menyebabkan masalah satu sama lain, misalnya isteri tidak dapat mencapai orgasme karena suami mengalami ejakulasi dini atau DE (disfungsi ereksi). Sebaliknya bila si isteri selalu mengalami nyeri waktu berhubungan akan dapat menyebabkan suami mengalami ejakulasi dini/ DE.
- Sering melakukan hubungan
- Hilangkan kelelahan fisik dan mental
- Tingkatkan kebugaran dengan melakukan senam seks atau Kegel exercise, stop, start and squize technique.
- Penggunaan obat anti depresan anti kecemasan, lokal anestesi.
- Lakukan pemasanan yang cukup, maka walaupun sebentar isteri dapat juga mencapai orgasme.
- Harus ada keterbukaan untuk menunjukkan daerah yang sensitif
Apa akibat ejakulasi dini?
Bagaimanapun berat ringannya, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.
Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Kalau keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat mengalami disfungsi ereksi.
Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan dispareunia.
Pada ejakulasi dini yang berat, juga terjadi hambatan kehamilan karena sperma tidak sempat masuk melalui vagina akibat ejakulasi yang terjadi sebelum hubungan seksual berlangsung. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.
Kanker Prostat
Di Indonesia, kanker prostat termasuk dalam sepuluh penyakit keganasan pada pria. Gangguan prostat atau yang dikenal sebagai benign prostatic hyperplasia atau BPH dapat menjadi risiko kanker prostat. Karena itu, usaha pencegahan sedini mungkin sangat diperlukan.
Menurut pakar masalah seksologi, Dr Naek L Tobing, prostat merupakan salah satu bagian dari genital laki-laki yang berisi otot dan kelenjar. Letaknya di bawah kantong kencing dan di depan rectum (dubur). Fungsi prostat membentuk sebagian cairan sperma dan prostaglandin.
Bagian genital laki-laki lainnya adalah penis, testis yang memproduksi hormon dan sperma, serta vescula seminalis. Gangguan pada prostat ada dua jenis. Prostatitis dan BPH-PPJ yang sering disebut pembesaran prostat jinak.
Prostatitis, merupakan gangguan pada prostat yang akut dan kronik sehingga sulit untuk diobati. Akibat gangguan ini, seorang pria akan mengalami disfungsi ereksi karena sakit. Dampak lebih jauhnya, gairah seksualnya juga akan menurun. Pria yang menderita gangguan ini, pada saat ejakulasi akan merasakan sakit. Sedangkan ejakulasinya berdarah.
Sedangkan BPH atau pembesaran prostat akan timbul seiring dengan bertambahnya usia. Sebab BPH erat kaitannya dengan proses penuaan. Sekitar 30 persen penderita BPH adalah pria yang berumur 40 tahunan. Sedangkan 50 hingga 75 persen penderita berumur 80 tahunan.
Gangguan BPH terjadi karena kelenjar prostat membesar sehingga akhirnya menjepit saluran urine. Tingkatannya bisa ringan hingga berat. Ada sejumlah tanda awal gangguan pembesaran prostat. Di antaranya pascabuang air kecil (BAK) urine tidak habis, sering BAK (kurang dari dua jam).
Penderita gangguan prostat jenis ini juga tidak bisa menahan atau menunda BAK. Namun, ketika sudah BAK, arusnya lemah. Penderita juga sering bangun malam untuk BAK. Pada akhirnya gangguan ini mengakibatkan urine tersumbat total.
Mengatasi dengan herbal
Mengatasi dan mencegah gangguan prostat bisa dilakukan dengan mengonsumsi herbal alami. Yang terkenal dan sudah teruji adalah herbal Saw palmetto, Nettle Root, dan ekstrak Pumpkin Seed.
Saw palmetto (Serenoa repens) adalah tumbuhan yang menyerupai palem. Tanaman ini berasal dari Florida, Amerika Serikat. Buah dari tumbuhan ini telah digunakan sejak akhir 1980-an untuk terapi berbagai kondisi yang berhubungan dengan gangguan saluran kencing pria.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Urologial Science Research Foundation menyatakan bahwa ramuan ini dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar prostat dan melancarkan buang air kecil.
Saw palmetto mengandung asam fenolat, flavonoid, sitosterol, dan polysakarida yang dapat menghambat enzim testosteron alpha 5 reduktase sehingga mengurangi pembesaran prostat dan meningkatkan kelancaran buang air kecil.
Nettle Root bermanfaat untuk menghambat perubahan hormon androgen menjadi dihidrostestosteron sebagai penyebab prostat yang membesar dan menjadi abnormal. Sementara Pumpkin seed mengandung asam lemak esensial yang menghambat penumpukan kolesterol di prostat dan mencegah peradangan.
Ramuan ini juga ditambah unsur betacarotene sebagai antioksidan untuk melindungi asam lemak esensial dan konsentrat Bioflavonoid Jeruk yang bermanfaat memberi tambahan Phytofactors yakni senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan.
Hormon androgen diduga memicu kanker prostat, karenanya penggunaan hormon testosteron tanpa indikasi penting sebaiknya dihindarkan. Kebiasaan makan, berolah raga dan gaya hidup mempengaruhi timbulnya kelainan prostat pada seseorang. Sebagai contoh, peningkatan konsumsi lemak dan produk-produk susu dinilai dapat meningkatkan timbulnya risiko menderita kanker prostat. Produk-produk susu adalah produk yang kaya akan kandungan kalsium.
Mengkonsumsi kalsium dalam tingkat tinggi dapat menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme tubuh seseorang terhadap vitamin D, yakni menghasilkan tingkat lebih rendah dari sirkulasi aktif vitamin D. Jika terbiasa mengkonsumsi produk susu dalam tingkat tinggi, berisiko 3 kali lipat lebih tinggi menderita penyakit kanker prostat dan 5 kali lipat memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki kanker prostat ganas yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Sementara itu konsumsi tinggi dari makanan yang mengandung fruktosa (kebanyakan dari buah-buahan), dapat menurunkan risiko untuk menderita kanker prostat. Jadi mengkonsumsi buah-buahan dalam jumlah lebih banyak mungkin dapat dijadikan suatu bentuk pencegahan terhadap kemungkinan terkena penyakit kanker prostat.
Susu kedelai mengandung isoflavon, dan banyak peneliti mengatakan bahwa hal tersebut dapat mencegah terjadinya pembesaran prostat. Mengkonsumsi susu kedelai lebih lebih dari segelas sehari dapat mengurangi risiko hingga 70% untuk menderita penyakit kanker prostat. Vitamin A merupakan salah satu kelompok senyawa antioksidan yang dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.
Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari pembesran prostat antara lain berolah raga secara teratur, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, minum air putih minimal delapan gelas sehari serta mengurangi konsumsi daging dan lemak hewan, karena kandungan lemak yang ada dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker prostat.
Screening Pada Kanker Prostat
Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran termasuk pengetahuan tentang penyakit kanker, maka diketahui bahwa mencegah penyakit kanker pada stadium dini jauh lebih baik daripada mengharapkan kesembuhan pada tahap lanjut. Ini berarti tingkat mortalitas dan morbiditasnya juga otomatis akan menurun. Hal tersebut juga berlaku pada kanker prostat. Ada dua populasi utama yang biasanya menjadi target pencegahan kanker prostat. Pertama, kepada mereka yang sedang menjalankan pengobatan untuk penyakit yang berkaitan/tidak dengan kanker prostat, biasa disebut case finding. Kedua, dilakukan pada suatu populasi masyarakat tertentu, biasa disebut screening.
Tindakan pencegahan berupa tes, baik pada case finding maupun screening, ternyata sangat bermanfaat dalam terapi kanker prostat, terutama bila ditemukan pada tahap awal. Dengan penemuan sedini mungkin ada kemungkinan untuk menhilangkan penyebab penyakit yang bersangkutan.
Prosedur Screening kanker prostat yang diberlakukan saat ini adalah:
1.Pemeriksaan fisik umum termasuk genitalia ekterna dan abdomen.
2. Digital Rectal Examination (DRE) atau Pemeriksaan colok dubur.
3. Tes Prostate Spesific Antigen (PSA), setelah menjelaskan implikasi tes kepada pasien.
Peningkatan kadar PSA lebih dari 20% per tahun menguatkan perlunya biopsi untuk menentukan ada/tidaknya kanker.
PSA merupakan suatu rantai tunggal glikoprotein yang terdiri dari 237 asam amino dan 4 rantai samping karbohidrat. PSA terdapat pada sel-sel sekretik dari asini prostat sehingga PSA merupakan zat yang spesifik organ (prostat), oleh karenanya dapat ditemukan pada prostat normal, hiperplasia prostat dan kanker prostat. Kadar PSA dalam serum tergantung dari besarnya (volume) prostat. Pada perbesaran prostat jinak, PSA berasal dari zona transisional, tetapi pada kanker prostat menjadi jauh lebih tinggi.
Kadar PSA dalam serum bisanya diukur dengan Radio Immuno Assay (RIA). PSA dalam serum juga dapat meninggi pada keadaan-keadaan seperti radang (prostatitis), tindakan pemasangan kateter, pemeriksaan colok dubur atau sistoskopi dan TURP (Trans Urethra Resection of the Prostate). Sedangkan di dalam jaringan prostat, PSA dapat dikenali dengan pewarnaan immunoperoxidase pada sediaan patologi. Kadar PSA ini bermanfaat untuk mengikuti perjalanan penyakit kanker prostat terhadap respon pengobatan atau operasi yang telah dilakukan. Akan tetapi karena peningkatan PSA juga dapat terjadi setelah biopsi prostat, reseksi tranuretral (TURP), infeksi saluran kemih, retensi urin dan ejakulasi, maka untuk menghindari kesalahan pengukuran, lebih baik pengukuran PSA dilakukan 1 bulan setelah tindakan-tindakan diatas.
Screening dapat dilakukan pada orang-orang dengan kriteria:
1. Pria berusia diatas 50 tahun
2. Pria berusia diatas 40 tahun bila mempunyai riwayat keluarga dengan kanker prostat atau berasal dari ras Afro-Caribbia
3. Semua pria yang meminta tes PSA (setelah konsultasi)
4. Ditemukannya kasus, sebelum screening
5. Pasien kanker prostat yang sedang melakukan perawatan
6. Sebelum melakukan terapi untuk BPH
7. Tes tindak lanjut pada penderita BPH
Sebuah penelitian di Amerika Serikat, telah membuktikan bahwa screening kanker prostat tidak hanya dapat menemukan kanker prostat pada tahap awal perkembangannya dan dengan frekuensi penemuan yang lebih banyak, tetapi juga menurunkan kemungkinan perkembangan kanker ke tahap yang lebih mematikan.
Gangguan Jantung
Penyakit jantung tergolong penyakit yang mengerikan karena secara mendadak dapat menimbulkan kematian. Maka wajar bila seorang yang mengidap satu penyakit jantung merasa khawatir atau takut mengalami serangan yang dapat mengakibatkan kematian secara tiba-tiba.
Kengerian serangan yang mendadak dan berakibat fatal terasa semakin kuat ketika media massa memberitakan kematian yang terjadi di sebuah kamar hotel. Apalagi kalau kematian yang mendadak itu dikaitkan dengan hubungan seksual. Kejadian seperti itu cukup kuat menimbulkan ketakutan di kalangan pengidap penyakit jantung. Mereka menjadi takut melakukan hubungan seksual.
Fungsi seksual dan penyakit jantung memang mempunyai kaitan, bahkan berkaitan dalam hubungan sebab akibat. Hubungan seksual dapat mengakibarkan serangan jantung karena meningkatkan aktivitas pompa jantung. Sebaliknya penyakit atau gangguan jantung dapat menimbulkan disfungsi seksual karena berhubungan dengan gangguan aliran darah.
Penyakit jantung tidak selalu mengakibatkan disfungsi seksual, tergantung jenis penyakit jantung, sejauh mana menimbulkan gangguan aliran darah, dan sejauh mana menimbulkan gangguan fungsi jantung secara umum.
Tetapi kalau fungsi jantung sudah terganggu, pada umumnya aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke penis juga terganggu. Akibatnya terjadi disfungsi seksual. Selain itu, perasaan takut mengalami serangan yang mendadak merupakan hambatan psikis yang mengganggu fungsi seksual.
Kardiopati diabetik
Kardiopati diabetik adalah gangguan jantung akibat diabetes. Glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu panjang akan menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Lama-kelamaan akan terjadi aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah koroner menyebabkan infark jantung dengan gejala antara lain nyeri dada. Karena diabetes juga merusak sistem saraf, rasa nyeri kadang-kadang tidak terasa. Serangan yang tidak terasa ini disebut silent infraction atau silent heart attack.
Menurut Prof dr T Santoso PhD SpPD SpJP KKV dari Subbagian Kardiologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/ RSCM, kematian akibat kelainan jantung dan pembuluh darah pada penderita diabetes kira-kira dua hingga tiga kali lipat lebih besar dibanding bukan penderita diabetes. Karenanya, pengendalian kadar gula dalam darah belum cukup untuk mencegah gangguan jantung pada penderita diabetes.
Sebagaimana rekomendasi Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) serta perkumpulan sejenis di Eropa atau Indonesia (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia/Perkeni), penderita diabetes diharapkan mengendalikan semua faktor secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Disfungsi ereksi berkaitan dengan kelainan jantung
Pria dengan keluhan gangguan ereksi perlu pula diperiksa dan dipantau jantungnya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan pada organ tersebut.
Disfungsi ereksi bisa memiliki banyàk penyebab, termasuk gangguan kardiovaskular. Studi terhadap 9.500 pria berusia 55 tahun ke atas yang sebelumnya tidak didiagnosis mengalami gangguan jantung dan sedang mencari pengobatan terhadap gangguan ereksi, memiliki kemungkinan 25 persen lebih besar untuk terserang gangguan kardiovaskular dalam tempo lima tahun ke depan.
Risiko terkena serangan jantung, stroke, atau angina dalam tempo lima tahun tersebut akan meningkat menjadi 45 persen bila sebelumnya para pria itu sudah mengalami gangguan kardiovaskular. Begitu kesimpulan yang dilaporkan oleh Dr. Ian Thompson dari University of Texas Health Science Center di San Antonio, Amerika Serikat, di Journal of the American Medical Association, Desember 2005.
Apa saran bagi mereka yang mengalami penyakit jantung dalam melakukan hubungan seksual?
Walaupun tes treadmill menunjukkan fungsi jantung cukup, mereka tetap harus memperhatikan beberapa saran berikut.
1. Jangan melakukan hubungan seksual yang berlebihan atau bersifat maraton. Gunakan posisi yang menyenangkan dan tidak memerlukan banyak tenaga.
2. Jangan menerima rangsangan seksual yang tidak seperti biasa, yang dapat meningkatkan reaksi seksual sehingga menjadi luar biasa. Ini berarti harus menghindari hubungan seksual dengan orang lain yang bukan pasangan tetapnya, yang pada umumnya menimbulkan reaksi seksual yang tidak biasa.
3. Hindari menggunakan obat atau bahan kimia tanpa petunjuk tenaga ahli. Obat tertentu justru dapat berakibat fatal bila digunakan bersama dengan obat untuk jantung.
4. Hindari melakukan hubungan seksual segera setelah makan atau minum, karena hal ini mengganggu efisiensi aliran darah. Alkohol menurunkan cardiac index dan stroke index pada mereka yang mengalami penyakit jantung meskipun hanya sedikit yang diminum. Dengan demikian menimbulkan risiko lebih besar selama melakukan hubungan seksual.
5. Bila merasa sakit dada, atau dada terasa tertekan, atau sesak napas selama melakukan hubungan seksual, kegiatan itu harus dihentikan.
6. Binalah komunikasi secara terbuka dan bebas dengan pasangan tentang keadaan fisik dan emosi yang berhubungan dengan kehidupan seksual.
Mencegah serangan jantung
Seseorang yang menderita penyakit jantung koroner harus selalu mengupayakan pencegahan agar tak sampai mengalami serangan jantung. Menurutnya, sekitar 90 persen penyakit jantung koroner disebabkan oleh proses arteriosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Faktor penyebabnya antara lain: kebanyakan lemak, hipertensi, diabetes mellitus (kencing manis), keturunan, merokok, kurang olahraga, dan kurang aktivitas fisik.
Pada penyakit jantung koroner biasanya ditemukan angina pectoris (nyeri dada yang menekan) yang stabil dan nonstabil (unstable), serta infark jantung. Pada angina pectoris yang stabil, nyeri dadanya seperti dicengkeram/tertekan, bisa menjalar sampai ke leher atau tangan kiri, kadang juga menjalar ke tangan kanan. Nyeri dada jenis ini biasanya muncul saat beraktivitas dan menghilang setelah beristirahat. Sedangkan pada angina pectoris nonstabil, nyeri tetap terasa walau dalam kondisi istirahat.
Penyakit jantung koroner sebenarnya penyakit yang bisa dicegah. Dalam artian, kalau kita mengetahui faktor-faktor risiko dan belum timbul serangan, kita bisa melakukan intervensi untuk mengurangi faktor risiko itu. Memang ada faktor risiko yang bisa diubah dan tidak. Faktor risiko yang tidak bisa diubah antara lain: keturunan. ''Jika misalnya bapak meninggal karena serangan jantung sebelum umur 55 tahun, risiko saya untuk terkena jantung koroner besar, sehingga saya tidak bisa mengubah". Faktor risiko yang lain adalah jenis kelamin, dalam hal ini pria memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini.
Sedangkan faktor-faktor yang bisa diubah, antara lain: hipertensi dan diabetes mellitus (keduanya bisa dikontrol), merokok (bisa dicegah), gaya hidup (bisa diubah), dan kolesterol (bisa dikontrol). Sekarang, yang tengah banyak dilakukan orang adalah mengontrol kolesterol. Padahal, mengontrol kolesterol mestinya tak cuma dilakukan ketika sudah dewasa atau tua. Tapi sebaiknya, hal itu dimulai sejak kecil.
Karena itu, para orang tua, sudah seharusnya ikut menjaga kesehatan jantung anak-anaknya sedini mungkin. Jangan biarkan ia mengakrabi makanan sarat lemak, kolesterol, dan garam, yang cuma enak di mulut namun berbahaya buat jantungnya. Kembangkan pula budaya olah raga di tengah keluarga, termasuk anak-anak Anda.
Kegemukan
Kegemukan, baik yang berupa kelebihan berat badan maupun obesitas, identik dengan penyakit. Kegemukan bisa memicu munculnya penyakit seperti jantung koroner, diabetes, dan stroke. Untuk menurunkannya, konsumsi makanan bisa dikurangi hingga separuh serta olahraga secara teratur.
Para dokter tak merekomendasikan pemakaian obat penurun berat badan maupun peralatan kecuali yang telah dilisensi Departemen Kesehatan dan Food and Drug Administration (FDA) Amerika. Obesitas dan berat badan lebih diukur dengan indeks masa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang (LP=WC, waist circumference). Orang disebut memiliki berat badan lebih jika beratnya sama atau lebih dari 23 kg per meter persegi. Jika ia memiliki berat badan sama atau lebih besar dari 25 kg per meter persegi, maka orang itu sudah menderita obesitas. Pria yang memiliki LP sama atau lebih dari 90 cm, dan wanita yang memiliki LP sama atau lebih dari 80 cm masuk katagori gemuk.
Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan :
* Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang dipanggang.
* Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
* Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
* Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari kadar gula dan lemak tinggi.
* Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
* Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
* Waspadai minuman bersoda. Mengonsumsi minuman ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan.
* Kurangi menonton televisi. Kegemukan diakibatkan oleh banyak faktor. Tidak ditekankan hanya pada satu faktor, yaitu minuman ringan dan masalah gizi, melainkan juga kebiasaan seperti menonton televisi. Membanjirnya acara di televisi membuat kita semakin lama duduk di depan televisi sambil ngemil. Keadaan demikian mendorong tubuh kurang gerak dan mudah menjadi gemuk.
Demikian sekilas mengenai penyakit-penyakit yang sering dan cenderung menjadi ciri penyakit kaum Adam. Untuk daftar berikutnya, tunggu di bagian ke dua tulisan ini. Salam!
Sumber: CBN
0 komentar:
Post a Comment